Wednesday, June 26, 2019

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Posted by perkecambahan dan reproduksi On 12:22 PM | No comments

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman




Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor ini memiliki peran masing-masing dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Berikut adalah uraian kedua faktor ini dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.


FAKTOR INTERNAL



1. Gen
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.

Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan satu-satunya yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Di samping itu ada faktor lingkungan yang ikut berpengaruh. Misalnya pada tanaman yang memiliki sifat unggul, hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat, dan rasanya manis di lahan yang subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisinya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini tidak akan optimal.


2. Hormon
Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ada beragam jenisnya.

  1. Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel.
  2. Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan perkecambahan embrio.
  3. Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
  4. Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti merangsang pembentukan akar dan cabang tanaman.
  5. Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
  6. Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
  7. Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami kerusakan jaringan.


FAKTOR EKSTERNAL


1. Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan langsung dalam proses fotosintesis, namun sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.


2. Cahaya Matahari
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.


3. Air dan Kelembaban
Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh tanaman mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembaban juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.


4. Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Contohnya pada padi yang ditanam pada awal musim kemarau dimana suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan dimana suhu rata-rata lebih rendah. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.


5. Tanah
Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air, dan derajat keasaman atau pH.

EVALUASI
SOAL FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN

1.     Selain dapat menghambat pembelahan sel, etilen dapat membantu ...
        a. Pertumbuhan raksasa
b. Pembelahan sel
c. Dormansi pucuk
d. Pembungaan
e. Kerontokkan daun
Jawaban : 
kerontokan daun ( e ), Karena hormon etilen juha dapat membantu kerontokkan daun

2.     Hormon yang merangsang pembentukan pembuluh pengangkut floem dan xilem adalah ..
a. Sitokinin
b. Giberilin
c. Auksin
d. Etilen
e. Asam absisat
Jawaban : auksin ( c ) . Karena hormon auksin merangsang kambium untuk membentuk xilem dan floem.

3.     Suatu zat pengatur tubuh yang berfungsi menghambat proses penuaan dan gugurnya daun adalah ...
a. Auksin
b. Sitokinin
c. Asam traumalin
d. Giberelin
e. Florigen

Jawaban : auksin ( a ). Karena suatu zat pengatur tubuh yang menghambat proses penuaan dan gugurnya daun adalah auksin.

4.     Hormon yang dapat mempercepat penuaan daun dan merangsang gugurnya daun adalah ...
a. Auksin
b. Etilen
c. Giberelin
d. Sitokinin
e. Asam absisat
Jawaban : asam absisat ( e ). Karena kalau tadi zat pengatur tubuh, sedangkan ini hormonnya yang dapat merangsang gugurnya daun adalah hormon asam absisat.

5.     Seseorang menginginkan pohon jambu di depan rumahnya rimbun sehingga membuat teduh. Cara yang harus dilakukan untuk merangsang tumbuhan seperti yang diharapkan adalah ...
a. Menyiram dengan jumlah air yang berlebih
b. Menggores-gores batang
c. Menyemprot ujung batang dengan auksin
d. Mencangkul tanah disekitarnya
e. Memotong ujung batang tanaman
Jawaban : memotong ujung batang tanaman ( e ). Karena dengan memotong ujung batang tanaman yang sudah lama, akan menjadikan tanaman bisa berkembang dan bertumbuh secara baru menjadi lebih banyak/lebat.


SUMBER :
https://www.pioneer.com/web/site/indonesia/Faktor-Faktor-yang-Mempengaruhi-Pertumbuhan-dan-Perkembangan-Tanaman

KURVA PERTUMBUHAN

Posted by perkecambahan dan reproduksi On 12:18 PM | No comments

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KURVA PERTUMBUHAN

Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran (diantaranya volume, massa, dan tinggi) pada makhluk hidup. Contoh pertambahan tinggi batang dan jumlah daun. Pertumbuhan ini bersifat irreversible (tidak dapat diukur).


Pertumbuhan tumbuhan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran sel. Proses ini terjadi akibat pembelahan mitosis pada jaringan yang bersifat meristematis, contoh pada ujung batang. Pada pembelahan tersebut dari satu sel akan dihasilkan dua sel anakan. Sel-sel anakan tersebut mempunyai sifat genetik yang sama dengan induknya.


Pertumbuhan juga merupakan proses kuantatif, artinya dapat diukur dan dinyatakan dengan angka. Pengukuran pertumbuhan biasa menggunakan auksanometer. Auksanometer berfungsi untuk mengukur kecepatan bertambahnya panjang batang tanaman.


Pertumbuhan dibagi menjadi lima fase berikut:

1. Fase lag (pertumbuhan lambat, sel-sel yang membelah hanya sedikit).
2. Fase eksponensial (pertumbuhan mencapai maksimum, sel-sel aktif membelah dan mengalami elongasi).
3. Fase pertumbuhan lambat (pertumbuhan konstan, melambat).
4. Fase stasioner (pertumbuhan terhenti atau nol, ukuran tumbuhan sudah tidak mengalami perubahan).
5. Fase kematian (tumbuhan mengalami penuaan).







Perkembangan merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju tingkat pematangan atau kedewasaan makhluk hidup. Proses perkembangan akan terbentuk struktur dan fungsi organ yang semakin kompleks dan sempurna. Perkembangan merupakan proses kualitatif sehingga tidak dapat diukur. Contoh perkembangan pada tumbuhan yaitu munculnya bunga sebagai alat perkembangbiakan.

SUMBER :

TEORI TITIK TUMBUH

Posted by perkecambahan dan reproduksi On 12:08 PM | No comments
TEORI TITIK TUMBUH
1) Teori Sel Apikal–Hofmeister dan NagelI
Tidak ada perbedaan khusus pada asal-usul jaringan apikal pada pucuk tumbuhan. Karena seluruh sel pada pucuk batang berawal dari satu sel tunggal.

2) Teori Histogen–Johannes Ludwig Emil Robert von Hanstein (15 Mei 1822 – 27 Agustus 1880)
Teori Histogen klasik yang diutarakan Hanstein pada 1868 menyatakan bahwa ada sejenis stratifikasi (=pengelompokan, keadaan yang bertingkat–seperti pada kata “strata sosial“) pada ujung batang tumbuhan angiospermae. Hanstein menyatakan adanya bagian pusat tanaman yang diselimuti oleh beberapa lapisan yang tersusun rapi, yang saling menyelubungi dengan ketebalan yang konstan (kamsud gw, kalo misalnya lapisan X setebal 1 mm, maka lapisan X itu akan dan hanya akan setebal itu di seluruh bagian meristem apikal).
Masing-masing lapisan dipercaya terdiri dari beberapa sel meristematis yang saling bertumpukan, yang terletak pada bagian paling pucuk dari batang. Beberapa tahun kemudian, interpretasi teori Hanstein terhadap peran masing-masing lapisan sudah tidak digunakan lagi, tapi konsep dasar tentang adanya lapisan meristem yang bertingkat pada ujung batang tetap digunakan.

Berikut ringkasan teori histogennya Hanstein:


Meristem primer terdiri dari 3 lapisan sel pembentuk jaringan, yaitu
1) Dermatogen (pembentukan epidermis),
2) Periblem (pembentukan korteks), dan
3) Plerom (pembentukan silinder pusat).


3) Teori Tunika Korpus–SchmidT
Sebagai kelanjutan dari konsep yang dikemukakan Hanstein, Buder dan para muridnya mengembangkan teori Tunika-Korpus.
Berbeda dengan Hanstein yang mengemukakan tiga lapisan, Buder hanya megemukakan dua lapisan jaringan dalam teorinya, yaitu “tunika” yang terdiri dari satu atau lebih lapisan sel yang menyelimuti “korpus” atau jaringan pusat.
Schmidt, muridnya Buder, mengembangkan kembali teori ini. Dia menitikberatkan pada perbedaan dua lapisan ini. Dia menyampaikan ide bahwa perbedaan utama dari tunika dan korpus adalah perbedaan antara pertumbuhan dan pembelahan sel.
Pertumbuhan pada tunika, yang terjadi bersamaan dengan pertumbuhan melengkung batang, mengakibatkan perluasan permukaan tumbuhan, namun tidak berpengaruh pada ketebalan masing-masing lapisan. Bisa dilihat pada gambar di bawah. Pertumbuhan itu tidak mengakibatkan bagian ujung (paling atas) menjadi tipis dan bagian tepi jadi tebal.

Tunika Korpus

  • Model Tunika-Korpus dari “meristem apikal” (=pucuk tanaman–bagian atas–yang mengalami pertumbuhan ke atas).
  • Lapisan epidermis [L1] dan subepidermis [L2] disebut tunika.
  • [L3] disebut korpus.
  • Sel-sel di L1 dan L2 membelah secara melengkung untuk menjaga lapisan-lapisan ini tetap terpisah satu sama lain.
  • Sedangkan sel-sel L3 membelah dengan arah yang lebih random lagi.

Sedangkan, pertumbuhan silinder pusat (korpus) bertitik berat pada pertambahan massa tumbuhan. Pertumbuhan pada jaringan ini cenderung tidak reguler, yang mengakibatkan pertambahan massa tumbuhan tidak konstan. Kadang cepat, kadang pelan.

Kerjasama yang baik antara pertambahan luas permukaan oleh tunika dan pertambahan volume tumbuhan oleh korpus menghasilkan keserasian pertumbuhan pada tanaman.

EVALUSI
SOAL TEORI TITIK TUMBUH

1.      Sebutkan macam macam teori titik tumbuh

Jawaban : Teori Sel Apikal–Hofmeister dan NagelI, Teori Histogen–Johannes Ludwig Emil Robert von Hanstein, dan Teori Tunika Korpus.


2.      Jelaskan teori titik tumbuh histogen

Jawaban : Teori Histogen klasik yang diutarakan Hanstein pada 1868 menyatakan bahwa ada sejenis stratifikasi (=pengelompokan, keadaan yang bertingkat–seperti pada kata “strata sosial“) pada ujung batang tumbuhan angiospermae. Hanstein menyatakan adanya bagian pusat tanaman yang diselimuti oleh beberapa lapisan yang tersusun rapi, yang saling menyelubungi dengan ketebalan yang konstan (kamsud gw, kalo misalnya lapisan X setebal 1 mm, maka lapisan X itu akan dan hanya akan setebal itu di seluruh bagian meristem apikal).


3.      Berdasarkan teori titik tumbuh histogen, bagian plerom akan menghasilkan jaringan...

Jawaban : Lapisan tengah dinamakan plerom, berfungsi sebagai pembentukan stele/silinder pusat


4.      Jelaskan perbedaan antara teori tunika korpus dan teori histogen !

Jawaban :
Menurut teori tunika korpus, titik tumbuhan terdiri dari lapisan, yaitu
1) Lapisan pinggir disebut tunika, terdiri atas sel-sel yang aktif membelah sehimgga memperluas bagian titik tumbuhan;
2) Bagian dalam disebut korpus, yang terdiri atas sel-sel yang membelah kesegala arah dan berdiferensiasi
Menurut teori histogen, titik tumbuhan terdiri dari tiga lapisan, yaitu sebagai berikut
1) Lapisan luar disebut dermatogen, pembentukan epidermis;
2) Lapisan tengah disebut periblem, pembentukan korteks;
3) Lapisan tengah disebut plerom, pembentukan stele.


5.      Menurut teori titik tumbuh histogen, meristem primer terdiri dari 3 lapisan apa sajakah lapisan itu?

Jawabaan :
Meristem primer terdiri dari 3 lapisan sel pembentuk jaringan, yaitu
1) Dermatogen (pembentukan epidermis),
2) Periblem (pembentukan korteks), dan
3) Plerom (pembentukan silinder pusat).

SUMBER : 

PERTUMBUHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL

Posted by perkecambahan dan reproduksi On 11:22 AM | No comments

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

Cadangan makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, disebut testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau jamur ke dalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Di dekat mikropil terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon.

Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air di dalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji tidak dapat melangsungkan proses metabolism sehingga menjadi tidak aktif (dorman). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (ekstrem; sangat dingin atau kering) karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.

Perkecambahan




          Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat di dalam biji, misalnya radikula dan plumula.

          Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada tumbuhan. Perkecambahan dimulai dengan proses penyerapan air ke dalam sel-sel pada biji, sehingga menyebabkan enzim bekerja. Enzim memecah bahan kompleks menjadi bahan sederhana yang diperlukan untuk pertumbuhan. Plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang dan daun, sedangkan radikula tumbuh menjadi akar.

Berdasarkan letak kotiledonnya pada saat berkecambah, ada dua tipe perkecambahan, yaitu epigeal dan hipogeal.


1. Perkecambahan Epigeal


          Tipe perkecambahan epigeal ditandai dengan hipokotil yang tumbuh memanjang sehingga plumula dan kotiledon terangkat ke atas (permukaan tanah). Kotiledon dapat melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk.

          Contoh tumbuhan ini adalah kacang hijau, kedelai, bunga matahari dan kacang tanah. Organ pertama yang muncul ketika biji berkecambah adalah radikula. Radikula ini kemudian akan tumbuh menembus permukaan tanah.

          Untuk tanaman dikotil yang dirangsang dengan cahaya, ruas batang hipokotil akan tumbuh lurus ke permukaan tanah mengangkat kotiledon dan epikotil. Epikotil akan memunculkan daun pertama kemudian kotiledon akan rontok ketika cadangan makanan di dalamnya telah habis digunakan oleh embrio

2. Perkecambahan Hipogeal


          Perkecambahan hipogeal ditandai dengan epikotil tumbuh memanjang kemudian plumula tumbuh ke permukaan tanah menembus kulit biji. Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh tumbuhan yang mengalami perkecambahan ini adalah kacang ercis, kacang kapri, jagung, dan rumput-rumputan



Berikut adalah beberapa Perbedaan Perkecambahan Epigeal dan Hipogeal 

1.      Hipogeal merupakan pertumbuhan dari epikotil, sementara dari epigeal, merupakan proses pertumbuhan memanjang dari hipokotil
2.      Epigeal, kotiledon dan juga plumula muncul di atas tanah, sementara pada hipogeal, hanya plumula saja yang muncul di atas Tanah
3.      Hipogeal terjadi pada tumbuhan monokotil, sementara pada proses perkecambahan epigeal terjadi pada tumbuhan dikotil. 

Biji yang berkecambah belum memiliki kemampuan untuk menyintesis cadangan makanan sendiri. Kebutuhan karbohidrat didapatkan dari cadangan makanan (endosperma). Umumnya cadangan makanan pada biji berupa amilum (pati). Pati tidak dapat ditransportasikan ke sel-sel lain, oleh karena itu pati harus diubah terlebih dahulu kedalam bentuk gula yang terlarut dalam air .

Proses pertumbuhan kecambah dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal tanaman dan faktor lingkungan. Faktor internal tersebut antara lain gen dan hormon. Faktor lingkungan meliputi dua faktor yaitu faktor dalam tanah dan faktor di atas tanah. Faktor dalam tanah terdiri dari keasaman, aerasi, kandungan unsur kimia, dan lain-lain. Sedangkan faktor di atas tanah adalah radiasi matahari, temperatur, kelembaban, dan lain-lain. Adapun faktor lain yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah medan magnet.


EVALUASI :

Soal perkembangan dan pertumbuhan



1.      Pola perkecambahan seperti gambar dibawah ini disebut ...



Jawaban : Perkecambahan hipogeal pada tanaman dikotil, karena perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di bawah tanah. Misalnya pada biji kacang kapri (Pisum sativum). Karena biji tanaman tersebut berkeping satu, maka di sebuut tanaman dikotil.



2.      Sebutkan perbedaan antara perkecambahan epigeal dan hypogeal

Jawaban : Hipogeal merupakan pertumbuhan dari epikotil, sementara dari epigeal, merupakan proses pertumbuhan memanjang dari hipokotil. Pada epigeal, kotiledon dan juga plumula muncul di atas tanah, sementara pada hipogeal, hanya plumula saja yang muncul di atas tanah. Pada hipogeal terjadi pada tumbuhan monokotil, sementara pada proses perkecambahan epigeal terjadi pada tumbuhan dikotil.



3.      Sebutkan contoh tumbuhan perkecambahan epigeal

Jawaban : Epigeal: Kacang hijau,ubi kayu, kentang, jambu biji, cengkeh.



4.      Sebutkan contoh tumbuhan perkecambahan hypogeal

Hipogeal: Kacang kapri, jagung, kurma, padi, jahe.



5.      Definisi dari perkecambahan adalah

Jawaban : Merupakan suatu proses metobolisme biji hingga dapat menghasilkan pertumbuhan dari komponen kecambah (Plumula dan Radikula).





SUMBER :


Blogroll

About

About