Pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan
Cadangan
makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati,
protein dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, disebut
testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan
embrio dan masuknya bakteri atau jamur ke dalam biji. Testa memiliki sebuah
lubang kecil, disebut mikropil. Di dekat mikropil terdapat hilum yang
menggabungkan kulit kotiledon.
Biji memiliki kandungan air yang
sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air di dalamnya dikeluarkan sehingga
biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji tidak dapat melangsungkan
proses metabolism sehingga menjadi tidak aktif (dorman). Dormansi biji sangat
bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (ekstrem; sangat dingin atau kering)
karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan
hidup.
Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat di dalam biji, misalnya radikula dan plumula.
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada tumbuhan. Perkecambahan dimulai dengan proses penyerapan air ke dalam sel-sel pada biji, sehingga menyebabkan enzim bekerja. Enzim memecah bahan kompleks menjadi bahan sederhana yang diperlukan untuk pertumbuhan. Plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang dan daun, sedangkan radikula tumbuh menjadi akar.
Berdasarkan letak kotiledonnya pada
saat berkecambah, ada dua tipe perkecambahan, yaitu epigeal dan hipogeal.
1. Perkecambahan Epigeal
Tipe perkecambahan epigeal ditandai dengan hipokotil yang tumbuh memanjang sehingga plumula dan kotiledon terangkat ke atas (permukaan tanah). Kotiledon dapat melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk.
Contoh
tumbuhan ini adalah kacang hijau, kedelai, bunga matahari dan kacang tanah.
Organ pertama yang muncul ketika biji berkecambah adalah radikula. Radikula ini
kemudian akan tumbuh menembus permukaan tanah.
Untuk tanaman dikotil yang dirangsang dengan cahaya, ruas batang hipokotil akan tumbuh lurus ke permukaan tanah mengangkat kotiledon dan epikotil. Epikotil akan memunculkan daun pertama kemudian kotiledon akan rontok ketika cadangan makanan di dalamnya telah habis digunakan oleh embrio
Untuk tanaman dikotil yang dirangsang dengan cahaya, ruas batang hipokotil akan tumbuh lurus ke permukaan tanah mengangkat kotiledon dan epikotil. Epikotil akan memunculkan daun pertama kemudian kotiledon akan rontok ketika cadangan makanan di dalamnya telah habis digunakan oleh embrio
2. Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan hipogeal ditandai dengan epikotil tumbuh memanjang kemudian plumula tumbuh ke permukaan tanah menembus kulit biji. Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Contoh tumbuhan yang mengalami perkecambahan ini adalah kacang ercis, kacang kapri, jagung, dan rumput-rumputan
Berikut
adalah beberapa Perbedaan Perkecambahan Epigeal dan Hipogeal
1.
Hipogeal merupakan pertumbuhan dari
epikotil, sementara dari epigeal, merupakan proses pertumbuhan memanjang dari
hipokotil
2.
Epigeal, kotiledon dan juga plumula
muncul di atas tanah, sementara pada hipogeal, hanya plumula saja yang muncul
di atas Tanah
3.
Hipogeal terjadi pada tumbuhan
monokotil, sementara pada proses perkecambahan epigeal terjadi pada tumbuhan
dikotil.
Biji yang berkecambah belum memiliki kemampuan untuk menyintesis cadangan makanan sendiri. Kebutuhan karbohidrat didapatkan dari cadangan makanan (endosperma). Umumnya cadangan makanan pada biji berupa amilum (pati). Pati tidak dapat ditransportasikan ke sel-sel lain, oleh karena itu pati harus diubah terlebih dahulu kedalam bentuk gula yang terlarut dalam air .
Proses pertumbuhan kecambah dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal tanaman dan faktor lingkungan. Faktor internal tersebut antara lain gen dan hormon. Faktor lingkungan meliputi dua faktor yaitu faktor dalam tanah dan faktor di atas tanah. Faktor dalam tanah terdiri dari keasaman, aerasi, kandungan unsur kimia, dan lain-lain. Sedangkan faktor di atas tanah adalah radiasi matahari, temperatur, kelembaban, dan lain-lain. Adapun faktor lain yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah medan magnet.
EVALUASI :
Soal
perkembangan dan pertumbuhan
1. Pola
perkecambahan seperti gambar dibawah ini disebut ...
Jawaban : Perkecambahan hipogeal pada tanaman dikotil,
karena perkecambahan
hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil)
sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di
bawah tanah. Misalnya pada biji kacang kapri (Pisum sativum). Karena biji
tanaman tersebut berkeping satu, maka di sebuut tanaman dikotil.
2. Sebutkan perbedaan antara
perkecambahan epigeal dan hypogeal
Jawaban : Hipogeal merupakan
pertumbuhan dari epikotil, sementara dari epigeal, merupakan proses pertumbuhan
memanjang dari hipokotil. Pada epigeal, kotiledon dan juga plumula muncul di
atas tanah, sementara pada hipogeal, hanya plumula saja yang muncul di atas
tanah. Pada hipogeal terjadi pada tumbuhan monokotil, sementara pada proses
perkecambahan epigeal terjadi pada tumbuhan dikotil.
3.
Sebutkan
contoh tumbuhan perkecambahan epigeal
Jawaban : Epigeal: Kacang hijau,ubi
kayu, kentang, jambu biji, cengkeh.
4.
Sebutkan contoh tumbuhan perkecambahan hypogeal
Hipogeal: Kacang kapri, jagung,
kurma, padi, jahe.
5.
Definisi dari perkecambahan adalah
Jawaban
: Merupakan suatu proses metobolisme biji hingga dapat menghasilkan pertumbuhan
dari komponen kecambah (Plumula dan Radikula).
SUMBER :
0 comments:
Post a Comment