Thursday, July 11, 2019

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN

Posted by perkecambahan dan reproduksi On 8:19 AM | No comments

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman dapat dibagi menjadi dua secara garis besarnya, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor ini memiliki peran masing-masing dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

1.     Faktor Internal
Faktor internal dapat meliputi hal-hal yang berada di dalam tumbuhan tersebut.
a.      Gen
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.
Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan satu-satunya yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Di samping itu ada faktor lingkungan yang ikut berpengaruh. Misalnya pada tanaman yang memiliki sifat unggul, hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat, dan rasanya manis di lahan yang subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisinya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini tidak akan optimal.
b.     Hormon
Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ada beragam jenisnya.
1)    Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel.
2)    Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan perkecambahan embrio.
3)    Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
4)    Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti merangsang pembentukan akar dan cabang tanaman.
5)    Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
6)    Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
7)    Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami kerusakan jaringan.
2.     Faktor Eksternal
a.      Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan langsung dalam proses fotosintesis, namun sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
b.     Cahaya Matahari
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat mempengaruhi perpindahan hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.
c.      Air dan Kelembaban
Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh tanaman mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembaban juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
d.     Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Contohnya pada padi yang ditanam pada awal musim kemarau dimana suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan dimana suhu rata-rata lebih rendah. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.
e.      Tanah
Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air, dan derajat keasaman atau pH.


EVALUASI
  1. 1    Reproduksi aseksual pada Bryophyta diawali dengan pembentukan...

A.   Sporofit
B.    Tunas
C.    Zigot
D.   Antheridia
Jawaban: C
  1. 2     Daun yang tidak mengandung spora dan berfungsi dalam proses fotosintesis disebut...

A.   Sporofil
B.    Tropofil
C.    Sorus
D.   Sporangium
Jawaban: B
3.     Spora yang jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi...
A.   Protonema
B.    Tumbuhan paku
C.    Individu baru
D.   Tumbuhan lumut
Jawaban: A
4.     Antheridia menghasilkan...
A.   Sel sperma
B.    Spora
C.    Sel telur
D.   Ovum
Jawaban: A
5.     Arkegonia menghasilkan...
A.   Sel sperma
B.    Spora
C.    Sel telur
D.   Ovum
Jawban: C



Sumber:
https://www.pioneer.com/web/site/indonesia/Faktor-Faktor-yang-Mempengaruhi-Pertumbuhan-dan-Perkembangan-Tanaman

REPRODUKSI BRYOPHYTA DAN PTERIDOPHYTA SECARA GENERATIF DAN VEGETATIF

Posted by perkecambahan dan reproduksi On 8:04 AM | No comments

REPRODUKSI BRYOPHYTA DAN PTERIDOPHYTA SECARA GENERATIF DAN VEGETATIF


Tumbuhan tingkat rendah, seperti tumbuhan lumut (Bryophyta) dan tumbuhan paku (Pteridophyta) melakukan reproduksi baik secara aseksual maupun secara seksual. Reproduksi secara aseksual yaitu dengan pembentukan spora, sedangkan reproduksi secara seksual terjadi dengan peleburan antara sel telur dan sel sperina. Kedua reproduksi ini terjadi pada satu individu dan terjadi secara bergantian. Proses ini disebut juga pergiliran keturunan atau metagenesis.

Perkembangbiakan Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
Siklus Hidup Lumut

Reproduksi aseksual pada Bryophyta diawali dengan pembentukan zigot hasil fertilisasi. Perhatikan gambar proses metagenesis tumbuhan lumut berikut.
Zigot tumbuh menjadi tumbuhan sporofit. Tumbuhan sporofit yaitu tumbuhan lumut yang mengandung spora. Spora yang jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi protonema.
Protonerna akan tumbuh menjadi tumbuhan gametofit, yaitu tumbuhan yang mengandung alat kelamin jantan dan betina. Alat kelamin jantan disebut antheridia, sedangkan alat kelamin betina disebut arkegonia.
Antheridia menghasilkan sel sperma dan arkegonia menghasilkan sel telur. Kemudian, sel sperma dan sel telur melakukan peleburan (fertilisasi) dan menghasilkan zigot. Zigot yang terbentuk akan tumbuh kembali menjadi tumbuhan sporofit, dan begitu seterusnya. Proses ini termasuk reproduksi secara seksual. Contoh tumbuhan yang bereproduksi dengan cara ini adalah lumut.

Reproduksi Pteridophyta (Tumbuhan Paku)

Siklus Hidup Tumbuhan Paku

 
Tumbuhan paku melakukan reproduksi baik secara aseksual maupun secara seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan spora, sedangkan reproduksi seksual terjadi dengan peleburan sel gamet jantan dan sel garnet betina.
Tumbuhan paku memiliki dua tipe daun, yaitu tropofil dan sporofil. Tropofil adalah daun yang tidak mengandung spora dan berfungsi dalam proses fotosintesis, sedangkan sporofil merupakan daun yang menghasilkan spora. Sporofil berkumpul di dalam strobilus. Di bagian bawah sporofil terdapat sorus. Sorus ini mengandung banyak kotak spora (sporangium). Perhatikan gambar berikut.
Sporangium yang telah dewasa akan pecah menghasilkan spora. Spora yang jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi protalium. Prolalium berkembang menjadi gametofit. Gametofit menghasilkan arkegonia dan antheridia. Arkegonia menghasilkan sel telur, sedangkan antheridia menghasilkan sel sperma.
Sel telur dan sel sperma melakukan fertilisasi dan menghasilkan zigot. Zigot tumbuh menjadi tumbuhan sporofit muda. Sporofit muda akan berkembang menjadi sporofit dewasa. Sporofit dewasa menghasilkan banyak sporangium. Sporangium yang sudah matang akan pecah dan menghasilkan spora kembali.

EVALUASI
  1. Reproduksi aseksual pada Bryophyta diawali dengan pembentukan...

A.   Sporofit
B.    Tunas
C.    Zigot
D.   Antheridia
Jawaban: C
2    2. Daunyang tidak mengandung spora dan berfungsi dalam proses fotosintesis disebut...
A.   Sporofil
B.    Tropofil
C.    Sorus
D.   Sporangium
Jawaban: B
3.     Spora yang jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi...
A.   Protonema
B.    Tumbuhan paku
C.    Individu baru
D.   Tumbuhan lumut
Jawaban: A
4.     Antheridia menghasilkan...
A.   Sel sperma
B.    Spora
C.    Sel telur
D.   Ovum
Jawaban: A
5.     Arkegonia menghasilkan...
A.   Sel sperma
B.    Spora
C.    Sel telur
D.   Ovum

Jawban: C


Lumut (gambar) :
https://www.sridianti.com/reproduksi-lumut.html



Tuesday, July 9, 2019

REPRODUKSI ASEKSUAL PADA TUMBUHAN

Posted by perkecambahan dan reproduksi On 5:00 AM | No comments
Reproduksi aseksual disebut juga reproduksi tumbuhan secara vegetatif karena tumbuhan dapat menghasilkan individu baru tanpa harus melewati proses fertilisasi atau proses peleburan inti sel sperma dengan inti sel telur sehingga akhirnya akan membentuk zigot. Tumbuhan mampu melakukan reproduksi aseksual karena tumbuhan mempunyai sel meristem yang mempunyai kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel penyusun jaringan. Untuk sifat atau karakter yang dihasilkan dari reproduksi aseksual akan sama dengan sifat induknya.
Sumber: https://agroteknologi.id
Reproduksi vegetatif alami terjadi tanpa adanya campur tangan manusia dan tumbuhanlah melakukannya sendiri. Berikut ini adalah contoh reproduksi aseksual alami pada tumbuhan.
Rhizoma atau Rimpang
Rhizoma adalah batang yang tumbuhnya mendatar/lateral pada bagian bawah tanah. Dari batang yang lateral ini akan muncul akar dan juga batang baru yang kemudian menjadi individu baru. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan rimpang atau rhizoma yaitu jahe atau Zingiber officinale, lengkuas dan kunyit.
Geragih atau stolon
Geragih atau stolon adalah batang yang mendatar pada bagian atas tanah dari batang utama. Dari batang tersebut nantinya akan muncul akar dan tunas yang baru dan akhirnya akan tumbuh menjadi individu baru. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan geragih atau stolon yaitu adalah stroberi dan rumput teki.

Kormus
Kormus adalah batang yang tumbuh pada bagian dalam tanah. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan kormus yaitu gladiol dan bunga tulip.

Umbi Batang
Tuber atau umbi batang merupakan bentuk modifikasi dari batang yang dapat tumbuh menjadi individu baru. Dari umbi batang akan tumbuh seperti mata / tunas baru yang akan tumbuh menjadi individu baru. Contoh tumbuhan yang bereproduksi dengan tuber atau umbi batang yaitu kentang atau Solanum tuberosum dan bengkoang.

Umbi Lapis
Umbi lapis adalah pelepah daun yang bentuknya berlapis-lapis. Pada bagian atas umbi lapis ini akan tumbuh daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdapat cakram dan juga akar serabut. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan menggunakan umbi lapis yaitu bawang merah dan bawang putih, bunga bakung serta bunga tulip. Perkembangbiakan umbi lapis berawal dengan tumbuhnya siung pada bagian tunas ketiak paling luar. Saat awal pertumbuhannya, siung akan mengambil makanan dari induknya.  Apabila siung telah berdaun dan juga berakar, maka siung mulai membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis.

Umbi Akar
Umbi akar yaitu akar yang berubah menjadi besar yang berisi cadangan makanan. Apabila umbi ini ditanam disertai dengan pangkal batang maka nantinya akan tumbuh tunas. Tunas inilah yang menjadi tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan menggunakan umbi akar adalah dahlia, wortel, lobak, dan singkong.

Tunas
Tunas merupakan bagian tumbuhan yang tumbuh dari bagian tubuh induknya yaitu batang atau akar yang berada di atas permukaan tanah, kemudian akan menjadi individu baru. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan menggunakan tunas adalah pisang, bambu, dan tebu.

Tunas Adventif
Tunas adventif yaitu tunas yang tumbuh pada bagian tepi daun dan pada bagian tepi daun ini akan tumbuh akar. Contoh tanaman yang berkembangbiak menggunakan tunas adventif ini adalah cocor bebek. Sehingga jika ingin menanam cocor bebek caranya akan sangat mudah, yaitu cukup ambil salah satu daun cocor bebek yang tua, kemudian letakkan pada tanah.

Sumber:
https://agroteknologi.id/pengertian-reproduksi-aseksual-alami-pada-tumbuhan/

Monday, July 8, 2019

REPRODUKSI GENERATIF TUMBUHAN BERBIJI

Posted by perkecambahan dan reproduksi On 9:51 PM | No comments
Proses reproduksi spermatophyta secara generatif (seksual) dilakukan dengan membentuk biji yang diawali dengan pembentukan gamet (gametogenesis), kemudian penyerbukan (polinasi), lalu terjadi peleburan gamet jantan dan betina (fertilisasi) yang akan menghasilkan embrio.

Gametogenesis, yaitu pembentukan gamet (sel kelamin). Terjadi di bagian bunga.
Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id
Penyerbukan (Polinasi), yaitu jatuhnya/melekatnya serbuk sari pada kepala putik (pada Angiospermae) atau melekatnya  serbuk sari pada bakal buah (Gymnospermae). Macam-macam penyerbukan:
Berdasarkan Asal Serbuk Sari
  1. Autogami (penyerbukan sendiri) yaitu bila serbuk sari berasal dari bunga yang sama (satu bunga). Bila bunga belum mekar disebut kleistogami.
  2. Geitonogami (penyerbukan tetangga) bila serbuk sari berasal dari bunga lain tapi masih satu individu.
  3. Alogami (xerogami) atau penyerbukan silang, yaitu bila serbuk sari berasal dari individu lain tapi masih dalam satu jenis.
  4. Bastar (hibridogami), yaitu bila serbuk sari berasal dari yang lain jenis.
Berdasarkan Faktor yang Membantu 

  1. Anemogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan angin. Ciri bunga : serbuk sari kering, lembut, banyak, tidak memiliki mahkota bunga.
  2. Hidrogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan air.
  3. Zoidiogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan hewan.
  4. Kiropterogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan kelelawar. Ciri : bunga yang mekar di malam hari.
  5. Entomogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga. Ciri : bunga yang menghasilkan nektar / polen / madu.
  6. Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan burung.
  7. Malakogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan siput (molusca).
  8. Antropogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan manusia.
Ciri: Bunga yang tidak mampu melakukan penyerbukan sendiri. Hal ini disebabkan benang sari atau putik tidak matang bersamaan. Protandri, yaitu bila benang sari masak lebih dahulu daripada putik. Protogeni, yaitu bila putik masak lebih dahulu daripada benang sari.
Pembuahan (fertilisasi), yaitu proses peleburan gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum).
Setelah penyerbukan, sperma bergerak ke arah sel telur melalui buluh serbuk sari, selanjutnya terjadi peleburan inti sel telur dan inti sperma di dalam ovula.  Ovula adalah struktur sporofit yang mengandung megasporangium dan gametofit betina. Pembuahan antara gamet jantan dan betina akan menghasilkan embrio (lembaga).
Berdasarkan peristiwa itu, tumbuhan biji disebut juga embriophyta siphonogama, yaitu tumbuhan yang memiliki embrio dan perkawinannya terjadi melalui pembentukan suatu bulu. Embrio pada tumbuhan biji bersifat bipolar (dwipolar), karena pada satu kutubnya akan tumbuh dan berkembang membentuk batang dan daun, sedangkan kutub lain membentuk sistem perakaran.
Ada 2 macam pembuahan pada tumbuhan berbiji:

  1. Pembuahan Tunggal (pembuahan yang terjadi satu kali pembuahan),  yaitu peleburan gamet jantan dan gamet betina yang menghasilkan embrio. Terjadi pada tumbuhan Gymnospermae.
  2. Pembuahan Ganda (pembuahan yang terjadi dua kali pembuahan).

Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id

Blogroll

About

About